RANGKAIAN INTEGRAL RC
DAN DIFERENSIAL RC
(E3)
|
Desy Novitasari, Siti Nor Fatmah, Irma Sari, Ali
Fitroni, Tuti Nurlatifah, Mirna Wati, & Helda Wahyuni.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ipa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjend Hasan Basry, Kotak Pos 219 Banjarmasin 70123 Indonesia e-mail: info@unlam.ac.id |
Abstrak—Percobaan Rangkaian Integral RC
dan Diferensial RC bertujuan untuk melihat bentuk tampilan gambar
rangkaian integral RC maupun rangkaian diferensial RC, dan menganalisis bentuk
persamaan Vc(t) melalui pola grafik yang ditampilkan, serta untuk
menghitung perbandingan antara tegangan output dan tegangan input terhadap
variasi periode input baik pada rangkaian integral RC maupun rangkaian
diferensial RC. Metode yang digunakan dengan
mengukur tegangan output dan periode. Percobaan rangkaian integral RC
{(0,08±0,01)v;(0,04±0,01)v; (0,02±0,01)v}, teori {(20v;10v;5v)}. Percobaan
rangkaian diferensial RC {(0,02±0,01)v;(0,06±0,01)v; (0,08±0,01)v}, teori
{(-10v;0v;5v)}.
Kata
Kunci—Interal, Diferensial, tegangan,
output.
I.
PENDAHULUAN
R
|
angkaian RC merupakan rangkaian yang
terdiri dari resistor dan kapasitor. Pada rangkaian RC untuk mengubah bentuk
isyarat masuk menghasilkan isyarat keluaran. Isyarat tersebut terbagi menjadi
dua jenis yaitu rangkaian intergral RC dan rangkaian diferensial RC, tergantung
dari rangkaian yang digunakan. Isyarat rangkaian yang pengintegralan RC, sinyal
keluaran rangkaian merupakan integral dari sinyal masukan. Dan untuk isyarat
rangkaian penduferensialan RC, yaitu sinyal keluaran rangkaian merupakan
diferensial dari sinyal masukkan dari proses tersebut dikaji beberapa sifat
rangkaian RC sebagai gelombang dari persegi ke segitiga dengan masing-masing
mengintegrasikan dan mendiferensiasikan tengan input dan output.
Berdasarkan
latar belakang tersebut dapat diambil suatu rumusan maslah yaitu “Bagaimana
bentuk tampilan gambar rangkaian dan bentuk persamaan Vc(t) melalui
pola grafik, serta perbandingan antara tegangan output dan tegangan input
terhadap variasi periode input baik pada rangkaian integral RC maupun rangkaian
diferensial RC ?”
Adapun tujuan
dari percobaan kali ini yaitu untuk melihat bentuk tampilan gambar rangkaian
rangkaian integral RC maupun rangkaian diferensial RC, dan menganalisis bentuk
persamaan Vc(t) melalui pola grafik yang ditampilkan, serta untuk
menghitung perbandingan antara tegangan output dan
tegangan input terhadap variasi periode
input baik pada rangkaian integral RC maupun rangkaian diferensial RC.
II.
KAJIAN TEORI
Isyarat keluaran
pada umumnya digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan jenis rangkaian yang
digunakan. Jenis yang digunakan itu adalah rangkaian integral RC dan rangkaian
diferensial RC.
1.
Rangkaian
Integral RC
Bentuk isyarat
masukkan dan keluaran pada rangkaian integral RC, jika tetapan waktu τ = RC
<< T, kapasitor terisi penuh dalam waktu T/2, akan tetapi jika tetapan
waktu τ = RC >> T, maka sebelum kapasitor terisi penuh, tegangan Vs
sudah terbalik menjadi negatif menuju ke Vc, belum lagi akibatnya isyarat keluaran akan
berubah suatu tegangan yang berbentuk segitiga. Untuk τ >> RC bentuk
keluaran seperti integral isyarat masukan.
2.
Angkaian
Diferensial RC
Tampak jika τ =
RC >> T atau untuk f >>
1/RC, bentuk isyarat mirip dengan isyarat masukan. Akan tetapi puncaknya
miring, jika RC << T atau f << RC. Isyarat berbentuk denyut dengan
tegangan puncak 2 Vp. Ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan mula-mula kapasitor kosong, segera
telah tegangan masukan Vs mencapai Vp, akan mengalir arus
, sehingga tegangan keluaran Vo = Vp.[1]
Untuk τ >>
RC bentuk isyarat keluaranseperti integral masukan. Kalau kita perharikan
gambar 1, nampak untuk τ = RC >> T pada waktu Vs = Vp,
kemiringan Vo(t) positif, dan pada waktu Vs = -Vp,
kemiringan Vo(t) negatif. Tak heran jika rangkaian ini dikenal sebagai
rangkaian pengintegralan RC. Perhatikan pula bahwa rangkaian ini berlaku
sebagai pengintegralan asalkan τ = RC >> T atau bila f >> 1/RC.
Gambar 1. (a) Rangkaian Pengintegralan RC (b) Bentuk
Isyarat Masukan Vs(t) dan Isyarat Keluaran Vo(t)
Untuk isyarat berbentuk pengeluaran rangkaian
pengintegralan seperti gambar 2.
Gambar 2. Keluaran Integrator Vo(t) untuk
Isyarat Masukan Vs(t)
Adapun bentuk
isyarat masukan dan pengeluaran pada rangkaian diferensial RC.[2]
Gambar 3. (a)
Rangkaian Diferensial RC (b) Bentuk Isyarat Masukan Vs(t), Isyarat
Keluaran Vo(t). Untuk τ = RC << T bentuk Isyarat Vo(t)
Mirip dengan Diferensial Vs(t)
Analisis
Matematis Rangkaian Integral dan Diferensial
Pada percobaan pertama kita telah mengenal
suatu persamaan kapasitor yang mengikuti fungsi enksponensial yaitu :
(1)
Jika dianalisis
persamaan ini maka ada beberapa kesesuaian antara tampilan isyarat output
dengan persamaan diatas. Untuk contoh-contoh dibawah ini akan memberikan
gambaran hal tersebut yakni :
1.
Rangkaian Integral RC
Misalkan kita
memiliki suatu rangkaian integral RC dengan nilai RC = T detik (tetapan
waktu-τ), yang bermakna fisis bahwa waktu minimal yang dibutuhkan kapasitor
untuk mengisi penuh kapasitor.
Misalkan T/2 << RC maka, dari
persamaan (1) dapat dituliskan sebagai berikut
(2)
untuk t = 0 £ t £ T/2 dan T/2 £ t £ 0
Sebaliknya jika
RC >> T/2, maka secara teori memperlihatkan bahwa sebelum kapasitor penuh
dengan muatan, tegangan input sudah berubah tanda, sehingga tegangan kapasitor
tidak akan sama dengan tegangan input.
Model persamaaan matematis kapasitor
demikian adalah :
(3)
Karena RC >> T, maka dengan
menggunakan deret Taylor untuk ekspansi t/RC diperoleh :
(4)
untuk t = 0 £ t £ T/2
2.
Rangkaian Diferensial RC
Untuk rangkaian diferensial RC yang menjadi
output diambil dari resistor yang terpasang. Sehingga persamaan tegangannya
untuk RC << T/2 dinyatakan oleh :
(5)
Dimana untuk t = T/2 harga VR(t)
= 0
Sedangkan untuk RC >> T/2, maka
persamaan dinyatakan oleh persamaan :
(6)
Dimana perbandingan :
(7)
Persamaan ini memperlihatkan kamiringan
garis lurus, dimana jika t membesar maka kemiringan makin curam, tetapi tidak
akan sampai VR(t) = 0.[3]
Menurut hukum Kirchoff, jumlah tegangan dari
suatu loop harus sama dengan nol, dan ini berlaku untuk sembarang waktu (harga
t) dengan demikian :[4]
|
(8)
Gambar 4. (a) Rangkaian Integral
RC (b) Rangkaian Diferensial RC
Rangkaian yang
diperlihatkan dalam gambar 4 berfungsi sebagai alat pengubah gelombang persegi
ke segitiga dan persegi ke pulsa dengan masing-masing mengintegrasikan dan
mendiferensiasikan gelombang inputnya.
Efektivitas dan rangkaian integral sederhana yang diperlihatkan
dalam gambar 4 (a) sangat bergantung pada ratio konstanta waktu terhadap waktu
periodik, semakin besar nilai rasio ini semakin efektif rangkaian tersebut,
sebagai sebuah integrator. Sama halnya efektivitas dari rangkaian diferensial
sederhana yang ditampilkan dalam gambar 4 (b) juga sangat tergantung kepada
rasio konstanta waktu terhadap waktu periodik. Semakin kecil nilai rasio ini,
semakin efektif rangkaian tersebut sebagai diferefsiator.[5]
III. METODE PERCOBAAN
Pada percobaan rangkaian integral RC dan diferensial RC ini diperlukan
peralatan seperti komponen kapasitor dan resistor, sebuah osiloskop, sebuah
audio generator dan tiga buah kabel penghubung.
Gambar 5. Alat dan bahan percobaan
Adapun rumusan
hipotesis yang saya ajukan pada percobaan kali ini yaitu pada rangkaian integral RC, semakin besar
frekuensi input maka tegangan outputnya akan semakin kecil dan pada rangkaian
diferensial RC semakin besar frekuensi inputnya maka tegangan outputnya akan
semakin besar.
Pada
percobaan kali ini pula telah diidentifikasi dan definisi operasional variabel,
dimana pada rangkaian integral RC dan diferefnsial RC ini menggunakan variabel
yang sama yakni variabel yang dimanipulasi adalah frekuensi (f) yaitu
mengubah-ubah frekuensi sebanyak tiga kali sebesar 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz
dengan menggunakan audio generator. Variabel yang direspon adalah tegangan
output (Vo) dan Periode input (T) yaitu dengan mengukur besarnya
tegangan output dalam satuan volt dan periode input dalam satuan milisekon yang
membentuk tampilan gelombang yang berbeda-beda pada osiloskop. Dan variabel
yang dikontrol adalah komponen kapasitor dan resistor, tegangan input,
osiloskop, audio generator, dan rangkaian yaitu menetapkan komponen kapasitor 1mF dan resistor 10kW, tegangan input 10 volt, osiloskop, audio
generator, serta dengan mempertahankan rangkaian integral RC dan diferensial RC
pada setiap frekuensi selama percobaan.
Adapun prosedur kerja dalam percobaan kali ini yang terbagi menjadi dua
rangkaian yakni rangkaian integral RC dan rangkaian diferensial RC. Dapat
dilihat pada gambar 6 untuk rangkaian integral RC dan gambar 7 untuk rangkaian
diferensial RC. Sebelum merangkai peralatan tersebut ada baiknya kita melakukan
kalibrasi untuk time/div dan volt/div pada osiloskop terlebih dahulu. Percobaan
pertama yakni rangkaian integral RC, dengan merangkai peralatan seperti gambar
6. Menanyakan rangkaian kepada asisten praktikum, jika sudah benar selanjutnya
mencatat harga nilai komponen kapasitor dan resistor, serta tegangan inputnya.
Kemudian jika rangkaian sudah berfungsi dengan baik setelah tampilan output
tampak pada monitor osiloskop. Melakukan pengamatan dan pengukuran untuk
tegangan output dengan langkah memutar tombol/pemutar frekuensi pada angka
penunjukkan 25 Hz pada audio generator. Setelah itu mengukur tegangan puncak
yang tampak pada layar monitor serta mengambil gambar. Selanjutnya melakukan
langkah yang sama untuk frekuensi 50 Hz dan 100 Hz, dengan tidak mengkalibrasi
lagi osiloskop. Kemudian mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.
Gambar 6. Rangkaian Integral RC
Percobaan kedua yakni rangkaian diferensial RC dengan merangkai peralatan
seperti pada gambar 7. Dan kemudian melakukan langkah-langkah yang sama seperti
percobaan pada rangkaian integral RC. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada
tabel 2.
Gambar 7. Rangkaian Diferensial RC
Adapun teknik analisis yang digunakan pada kedua percobaan kali ini. Untuk
memperoleh nilai tegangan output dan periode yang terukur yaitu :
(9)
(10)
Persamaan teoritis untuk
memperoleh nilai periode dan selang waktu rangkaian integral RC dan Diferensial
RC yaitu:
(11)
(12)
Dan persamaan tegangan
output teoritis rangkaian integral RC yaitu :
(13)
Sedangkan persamaan
tegangan output teoritis rangkaian Diferensial RC yaitu :
(14)
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Percobaan
rangkaian integral RC dan diferensial ini bertujuan untuk
melihat bentuk tampilan gambar rangkaian rangkaian integral RC maupun rangkaian
diferensial RC, dan menganalisis bentuk persamaan Vc(t) melalui pola
grafik yang ditampilkan, serta untuk menghitung perbandingan antara tegangan
output dan tegangan input terhadap variasi periode input baik pada rangkaian
integral RC maupun rangkaian diferensial RC. Hasil pengukuran tegangan output menggunakan osiloskop, nilai skala
terkecilnya adalah 0,02 volt sehingga ketelitiannya sebesar 0,01 volt. Dan
nilai skala terkecil untuk periode adalah 4 × 10-3sekon sehingga
ketelitiannya sebesar 2 × 10-3sekon.
Pada percobaan rangkaian integral RC dan diferensial RC
ini diperoleh hasil percobaan yang tamoak oada tabel 1 dan tabel 2 sebagai
berikut.
C = 10-6
F ; R = 104 W ; e0 = 10 volt
Tabel 1.
Rangkaian Integral RC
NO
|
f
(Hz)
|
(V±0,01)
volt
|
(T±2)
10-3
sekon
|
Garis Gelombang
|
1
|
25
|
0,08
|
16
|
|
2
|
50
|
0,04
|
8
|
|
3
|
100
|
0,02
|
4
|
|
Tabel 2. Rangkaian Diferensial RC
NO
|
f
(Hz)
|
(V±0,01)
Volt
|
(T±2)
10-3
sekon
|
Gambar Gelombang
|
1
|
25
|
0,02
|
4
|
|
2
|
50
|
0,06
|
12
|
|
3
|
100
|
0,08
|
16
|
|
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 pada
kedua rangkaian. Pada rangkaian integral RC secara percobaan dapat dilihat pada
frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz tegangan yang terukur pada osiloskop semakin
besar, dan periodenya juga semakin besar. Dan dihitung dengan persamaan 13 secara teoritis nilai tegangan outputnya
secara berurutan sebesar 20 volt, 10 volt, dan 5 volt. Sedangkan nilai teoritis
untuk periode yang dihitung dengan menggunakan persamaan 11 telah diperoleh
nilai sebesar 0,02 sekon, 0,01 sekon dan 0,005 sekon.
Gambar 8. Grafik Vc-f
Percobaan Rangkaian Integral RC
Gambar 9. Grafik Vc-f Teoritis Rangkaian
Integral RC
Berdasarkan grafik
percobaan dan teoritis di atas sudah sesuai dengan teoritis bahwa semakin besar
frekuensi maka tegangan ouputnya juga semakin besar. Hanya saja secara teoritis
nilai tegangannya jauh lebih besar dibandingkan percobaan.
Pada rangkaian diferensial RC secara percobaan dapat dilihat pada tabel 2,
dengan frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz nilai tegangan dan periodenya semakin
besar. Dan secara teoritis nilai tegangan output yang dihitung menggunakan
persamaan 13 diperoleh nilai secara berurutan sebesar -10 volt, 0 volt, dan 5
volt. Sedangkan nilai periode yang dihitung mengganakan persamaan 11 telah
diperoleh nilai sebesar 0,02 sekon, 0,01 sekon dan 0,005 sekon.
Gambar 10. Grafik VR-f
Percobaan Rangkaian Diferensial RC
Gambar 11. Grafik VR –
t teoritis Rangkaian diferensial RC
Berdasarkan
grafik percobaan sudah sesuai dengan teoritis yakni semakin besar frekuensi
maka tegangan outputnya semakin kecil. Hanya saja nilainya secara percobaan belum
sesuai dengan perhitungan teoritis.
Nilai perbandingan periode rangkaian integral RC
secara percobaan dan teoritis dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
Tabel
3. Periode Rangkaian Integral RC
NO
|
PERIODE PERCOBAAN
(SEKON)
|
PERIODE TEORITIS
(SEKON)
|
1
|
(16 ± 2)10-3
|
0,04
|
2
|
(8 ± 2)10-3
|
0,02
|
3
|
(4 ± 2)10-3
|
0,01
|
Berdasarkan
tabel 3 di atas dapat dibuat grafik hubungan periode percobaan dan teoritis terhadap frekuensi yakni sebagai berikut.
Gambar 12. Grafik Percobaan T-f Integral
RC
Gambar 13. Grafik Teoritis T-f
Integral RC
Pada
grafik percobaan sesuai dengan teori bahwa pada rangkaian integral RC ini
semakin besar frekuensi maka periode waktunya semakin kecil.
Dan nilai perbandingan periode rangkaian
diferensial RC secara percobaan dan teoritis dapat dilihat pada tabel 4 berikut
ini.
Tabel
4. Periode Rangkaian Diferensial RC
NO
|
PERIODE PERCOBAAN
(SEKON)
|
PERIODE TEORITIS
(SEKON)
|
1
|
(4 ± 2)10-3
|
0,04
|
2
|
(12 ± 2)10-3
|
0,02
|
3
|
(16 ± 2)10-3
|
0,01
|
Gambar 14. Grafik Percobaan T-f
Diferensial RC
Gambar 15. Grafik Teoritis T-f
Diferensial RC
Pada
percobaan rangkaian diferensial RC ini nilai periodenya berbeda dengan nilai
teoritis. Pada percobaan ini semakin besar frekuensi, nilai periodenya semakin
besar.
Berdasarkan hasil kedua percobaan tersebut, yakni rangkaian integral RC dan
Diferensial RC nilai percobaan dan nilai teoritisnya masih belum sesuai. Hal
tersebut kemungkinan dikarenakan komponen kapasitor dan resistor yang sudah
terlalu sering digunakan, serta dengan penggunaan beberapa kabel penghubung
yang mana pada kabel tersebut mengalir arus yang tidak kita ukur dalam
percobaan ini sehingga berpengaruh terhadap komponen yang juga mempengaruhi
hasil pengukuran. Akan tetapi, percobaan kali ini sudah sesuai dengan hipotesis
yang diajukan yaitu pada rangkaian integral RC, semakin besar frekuensi maka
tegangan outputnya semakin kecil. Dan pada rangkaian diferensial RC semakin
besar frekuensi maka tegangan outputnya semakin besar.
V. SIMPULAN
Berdasarkan percobaan rangkaian integral RC dan
diferensial RC diperoleh bentuk tampilan gambar, kedua rangkaian yakni sebagai
berikut.
Gambar 14. Tampilan
Percobaan Rangkaian Integral RC
Gambar 15. Tampilan
Percobaan Rangkaian Diferensial RC
Berdasarkan gambar 14 dan 15 tampilan gelombang pada rangkaian integral RC
maupun diferensial RC, gambar (a) menggunakan frekuensi 25 Hz, gambar (b)
dengan frekuensi 50 Hz dan gambar (c) dengan frekuensi 100 Hz. Dapat dilihat
pada tampilan gelombang tersebut bahwa semakin besar frekuensi tampilan
gelombangnya akan semakin kecil.
Persamaan yang digunakan untuk memperoleh nilai
tegangan output secara teoritis adalah persamaan 13 untuk rangkaian integral RC
dan persmaan 14 untuk rangkaian diferensial RC. Sehingga diperoleh nilai
perbandingan antara nilai tegangan output dengan tegangan input secara
percobaan dan teoritis yakni sebagai berikut.
Tabel 5. Rangkaian Integral RC
frekuensi
|
Vc : Vi
PERCOBAAN
(volt)
|
Vc : Vi
TEORITIS
(volt)
|
25 Hz
|
0,08 : 10
|
20 : 10
|
50 Hz
|
0,04 : 10
|
10 :10
|
100 Hz
|
0,02 : 10
|
5 : 10
|
Tabel 6. Rangkaian Diferensial RC
frekuensi
|
Vc : Vi
PERCOBAAN
(volt)
|
Vc : Vi
TEORITIS
(volt)
|
25 Hz
|
0,02 : 10
|
-10 : 10
|
50 Hz
|
0,06 : 10
|
0 : 10
|
100 Hz
|
0,08 : 10
|
5 : `10
|
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya mengucapkan terimakasih kepada
asisten praktikum Rangkaian integral RC dan diferensial RC (E3) yaitu Helda
Wahyuni yang memberikan bimbingan saat
melalukan praktikum ataupun pralaboratorium. Serta kepada teman-teman satu
kelompok yang telah bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Halliday dan Resnick. 1987. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga
[2]
Sutrisno. 1986. ELEKTRONIKA 1 TEORI DAN PENERAPANNYA. Bandung : ITB
[3]
Tim Dosen Fisika Elektronika Dasar 1. 2015. Penuntun Praktikum Elektronika
Dasar. Banjarmasin : FKIP UNLAM
[4]
Purwadi, Bambang dan Fadeli Abdurahman. 1985. Elektronika 1. Jakarta :
Depdikbud
[5]
Tooley, Mike. 2003. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Jakarta :
Erlangga
yuhuu..bermanfaat sekali
BalasHapuspower supply hp
Baccarat | A Beginner's Guide (2021) - FEBCasino
BalasHapusThe rules for playing the online baccarat are straightforward, but they're also worth it, as the bettor's first 바카라 사이트 goal 온카지노 is to find one that will 바카라